Bundaran  Pancasila Kalianda Terbengkalai, Warga Pertanyakan Perawatan Ikon Kota Kalianda Lampung Selatan

Mika Prathama A.Md
291 Views
2 Min Read
2 Min Read

RILIS INDONESIA.Com, Lampung – Ibarat rumah kosong tanpa tuan, begitulah kondisi Tugu Pancasila yang kini ramai diperbincangkan masyarakat Kalianda, Lampung Selatan. Ikon kebanggaan kota itu tampak tidak terawat, dengan

“menimbulkan kekecewaan publik.
Pantauan di lapangan, cat warna-warni pada tugu terlihat kusam dan pudar. Ornamen padi dan kapas yang dihiasi tulisan “Khagom Mufakat” pun tak lagi bersinar sebagaimana mestinya. Padahal, tugu tersebut sempat menjadi pusat tempat hiburan tongkrongan warga dan bahkan banyak dari luar Lamsel pun berkunjung

“ikon kota yang membanggakan.
Masyarakat menilai, aset pemerintah daerah yang dibangun dengan anggaran negara seharusnya mendapat perhatian serius melalui perawatan rutin. Terlebih, kawasan sekitar tugu pernah menjadi ruang publik yang hidup, tempat warga, anak muda, hingga jajaran Pemkab Lampung Selatan menggelar berbagai kegiatan, termasuk hiburan musik setiap malam Minggu.

“Sayang sekali, ikon sebesar itu dibiarkan begitu saja. Padahal kalau dipoles sedikit, pasti cantik kembali,” ujar salah seorang pejabat di lingkungan Pemkab Lampung Selatan yang enggan disebutkan namanya.
Warga pun berharap, kepemimpinan baru di Lampung Selatan, terutama Bupati Radityo Egi Pratama, dapat segera merespons keresahan ini.

- Advertisement -

“Harapan kami, ada langkah nyata agar Tugu Pancasila kembali terawat dan menjadi kebanggaan kota,” tambah warga lainnya.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait status kepemilikan maupun perawatan tugu tersebut.

“Media juga telah mencoba meminta tanggapan Sekretaris Daerah Lampung Selatan, Supriyanto, namun belum mendapatkan jawaban lebih lanjut.
Kini, pertanyaan besar pun muncul di kalangan masyarakat: siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas perawatan Tugu Pancasila Kalianda — ikon kota yang dulunya megah, namun kini justru terbengkalai..(HP)

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *